- Kompetensi penglihatan : refleks terhadap cahaya, memperhatikan garis bentuk, penilaian detail dalam suatu konfigurasi.
- Kompetensi pendengaran : refleks kaget, respons vital terhadap bunyi yang mengancam, penilaian bunyi-bunyi yang bermakna.
- Kompetensi perabaan : refleks Babinski, persepsi terhadap sensasi vital, penilaian terhadap sensasi gnostik.
- Mobilitas : menggerakkan lengan dan tungkai tanpa menggerakkan tubuh, merayap dengan posisi tengkurap yang berpuncak pada merayap dengan pola silang, merangkak dengan tangan dan lutut yang memuncak pada pola silang.
- Bahasa : pekik dan tangisan saat lahir, tangisan vital sebagai respons terhadap ancaman kehidupan, menciptakan suara-suara yang bermakna.
- Kompetensi manual : refleks menggenggam, pelepasan vital, meraih dan menggenggam.
Glenn Doman dan timnya telah menentukan bahwa terdapat lima jenis kemampuan reseptif manusia yang memungkinkan manusia untuk memperoleh informasi dari jenis mana pun. Kelima bidang reseptif itu adalah lima indra yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pencecapan.
Penciuman dan pencecapan sebenarnya adalah karakteristik terpendam pada manusia. Pada orang dewasa yang sehat, kedua bidang reseptif ini adalah untuk mencari kenikmatan. Kehlian ini sangat penting untuk profesi tertentu misalnya pencecap anggur dan penghidu parfum. Orang dewasa mengambil kebanyakan informasi untuk fungsinya dari ketiga bidang reseptif yaitu penglihatan, pendengaran, dan perabaan.
Dengan mengetahui fungsi dari kelima indra dan kemampuan yang semestinya dimiliki oleh anak (dalam contoh di atas usia 7 bulan), maka orang tua perlu untuk menstimulasi kemampuan otak anak.
Brain Grows By Use
Otak akan bertumbuh jika terus-menerus digunakan. Mengajarkan sesuatu kepada anak sejak usia dini, akan memberikan banyak kesempatan bagi otaknya untuk berkembang.
Doronglah dan rangsanglah perkembangan sensor majemuk dan intelektual untuk menjamin lebih banyak terjadinya interkoneksi sel otak pada anak. Pak Eko dapat melakukan hal ini dengan menciptakan sebuah lingkungan yang menggairahkan bagi keluarga Bapak. Yaitu dengan menciptakan suasana rumah yang kaya akan aneka warna dan tekstur, di mana musik merupakan ciri khas yang selalu ada. Orang-orang di rumah berbicara satu sama lain, di mana permainan untuk segala usia tak pernah berhenti, dan terdapat gelak tawa setiap hari.
Pastikan bahwa perkembangan mental anak Bapak adalah “padat otak”, dengan mendorong perkembangan belahan otak kiri dan otak kanannya. Sedapat mungkin buatlah dia tertarik pada banyak subyek dan topik sejak usia dini. Jangan biarkan dia menjadi ‘berat sebelah’. Doronglah dia agar mampu menangani berbagai kegiatan fisik dan mental dan tekankan pentingnya memiliki banyak bakat dalam berbagai bidang. Hal ini sangat penting dalam masa sekarang di mana dunia kerja sangat membutuhkan orang-orang yang kreatif dan serba bisa.
Suasana belajar sambil bermain membantu belajar menjadi menyenangkan. Dalam keadaan “happy”, informasi yang diberikan akan mudah diserap oleh otak anak. Anak menjadi cerdas dan orang tuapun bangga.
Topics: Anak Cerdas, Tanya, Tips Pendidikan Anak |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar